Tuan Guru  Bajang  (TGB)  Haji  Mustajab  dan mengenang tugas dakwah dan tugas Jihadnya

Memperingati  Haul Tuan Guru  Bajang (TGB) Haji Mustajab dan mengenang tugas dakwah dan tugas Jihadnya, terlebih dahulu perlu ditelusuri perjuangan para pendahulunya, bahkan secara sepintas perlu kita pahami tahapan penyiaran dan dakwah agama Islam  di Lombok yang didiami oleh orang Sasak ini.

Sudah banyak sarjana asing dan bangsa sendiri yang menulis sejarah mengenai bagaimana, bila dan oleh siapa Islam  dibawa masuk ke Lombok. Dari perjalanan panjang penyiaran dan dakwah Islam  di Lombok saya  menyimpulkan  ada empat  tahapan yang dilaluinya.

Pertama, masa awal masuknya Islam ke Lombok darl Jawa yang dilakukan oleh Sunan  Prapen putra Sunan Giri. Pada saat itu sunan Giri juga mengirim Dilembu Mangkurat  ke Banjarmasin, Datu Bandan ke Makasar, Tidore dan Seram di Maluku. Sunan Prapen tiba di Labuan Carik di Bayan Lombok Barat (abad ke XV) dan mengajarkan sufi mistik Islam pada orang  Sasak asli di Bayan yang pada  saat  itu  mempraktekkan  campuran  animisme,  Hindu dan Budha. Lontar yang dltulis dalam huruf Jawa dan berbahasa Kawi masih  disimpan oleh  Pemangku  Adat Bayan  seperti  Jatiswara, Layang  Ambia, Alim Sejiwa dan lain-lain  berupa  naskah tentang ajaran Islam. Salah satu lontar memuat Syahadatain yang berbunyi;

Bismillahirahmanirrahim wa asyhadu alla llaaha illalahu wa asyahdu anna muhammadar rasulullah wanasahadu ingsun sinuru setoken  anak sine  arani  pangeran anging Allah pangeran kang sabenere lang ingsunngangeruhi satuhane nabi Muhammad utusan denlng Allah.

Sejarah ini dibacakan pada peringkatan Haul ke-38 Tuan Guru Bajang H.Mustajab tanggal 25 Muharram 1429 H / 02 Februari 2008 oleh H. Fathurrahman Zakaria.

untuk selengkapnya bisa di baca di sini.